Resume Materi PKKMB Hari Ke-1








Unusa
 merupakan salah satu perguruan tinggi swasta yang mengimplementasikan merdeka belajar dengan indikator kerja umum yaitu lulusannya mendapatkan pekerjaan yang banyak. Kurikulum Unusa jenjang pendidikan sarjana dan program D4 mengacu pada 6 KKNI. 
secara umum, kegiatan mahasiswa Unusa meliputi empat pilar yakni;
1. penalaran
2. pengembangan leadership
3. pengembangan minat dan bakat
4. pengembangan bidang kesejahteraan

Unusa sendiri menanamkan sistem 21st century skills diantaranya yaitu learning skill, literacy skill, dan life skill. (Prof. Kacung Marijan, Drs., MA., Ph.d)

Semua metode itu nantinya akan mengacu pada Critical thinking. 

Critical thinking bukan dilihat dari cara berpikir saja namun, metode ini adalah metode dimana seseorang menggunakan logika dan berani untuk selalu bertanya serta mencari tahu hal-hal yang baru. Ketika seseorang banyak berpikir dan bertanya maka dari situlah banyak penemuan baru. 

Critical thinking dapat mengubah beberapa peran dalam hidup seseorang diantaranya;
  • personal life
  • professional life
  • academic life
  • spiritual life
Jika anda bertanya mengapa seseorang terutama mahasiswa Unusa harus memiliki menanamkan pada dirinya metode Critical thinking, jawabannya adalah untuk membantu problem solving, menjadikan seorang mahasiswa itu kreatif, serta mempermudah jalannya research. (Dr. Pulung Siswantara)

Cara mengembangkan critical thinking:

1. Mengambil keputusan secara matang
Dihadapi alternatif-alternatif keputusan terkadang membuat hati gundah gulana. Berpikir kritis dapat membantu kamu mengambil keputusan terbaik berdasarkan data dan informasi mendukung.

2. Melakukan refleksi diri
Refleksi diri adalah menanyakan pada diri sendiri mengapa melakukan satu perbuatan pada satu situasi. Kamu mungkin pernah merasakan jantung berdetak kencang ketika berbicara di depan orang banyak, refleksi diri secara kritis dapat membantu meningkatkan kemampuan memahami informasi. Dengan begitu dapat menemukan jalan keluar atas permasalahan tersebut.

3. Manajemen waktu
Contoh berpikir kritis pada kehidupan sehari-hari terakhir adalah manajemen waktu. Seorang yang berpikir kritis akan mengelola waktunya dengan baik. Mereka membuat daftar prioritas untuk memudahkan pekerjaan. Ada kalanya mereka meninjau kembali alokasi waktu yang telah dibuat.
Dihadapi alternatif-alternatif keputusan terkadang membuat hati gundah gulana. Berpikir kritis dapat membantu kamu mengambil keputusan terbaik berdasarkan data dan informasi mendukung.





Dengan hal itu, generasi emas muda yang dibutuhkan oleh Indonesia saat ini adalah generasi yang bisa mengubah mindset, meningkatkan skillset, dan menyiapkan toolset.

Apa maksud hal tersebut? 
Mengubah mindset artinya seseorang tersebut siap dengan masa depannya, mandiri, dan tidak merasa minder. Lalu point kedua, meningkatkan skillset. Artinya, seseorang harus meningkatkan skill komunikasi, critical thinking, dan juga digital skill. (Dr. Ginanjar Rahmawan S.E M.M)



referensi: 

kunjungi media sosial Unusa

kunjungi juga blog teman saya!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resume Unusa Gelar Brave ke-4: Dukung SDGs Melalui Kesehatan Mental Remaja

Resume Materi PKKMB Hari Ke-2